Author: segerwaras

KRIM KHUSUS UNTUK KULIT IRITSI ALERGI SABUN CUCI SANGAT AMPUH-Di saat kulit telapak tangan sudah mulai mengalami gejala seperti kulit kasar,mengelupas,pecah – pecah,keluar darah,terasa perih dan sakit perlu diwaspadai.Karena gejala tersbut sudah kronis dan harus mendapatkan pengobatan yang ampuh.Karena gejala akan selalu kambuh apabila tidak mendapatkan pengobatan sampai sembuh total.Kami merekomendasikan herbal denature paket obat gatal eksim dan alergi.Informasi selengkapnya silahkan menghubungi nomor kontak kami di 081224650809 / 087728456001.Wa 087728456001.Kami online 24 jam. KRIM KHUSUS UNTUK KULIT IRITSI ALERGI SABUN CUCI SANGAT AMPUH

KRIM KHUSUS UNTUK KULIT IRITSI ALERGI SABUN CUCI SANGAT AMPUH

Banyak kasus dari radang kulit mencerminkan suatu pewarisan(hereditas) dan sensitivitas, dan bukan suatu alergi. Radang sejenis ini muncuk dan pergi sesuka hati. Meskipun sifat dari radang kulit ini tidak meraih dijelaskan, namun radang di sini. bisa dikendalikan dan dikontrol dengan resiko yang rendah dan usaha yang simple. baca juga : CARA MENUMPAS VIRUS BAKTERI ALEGI SABUN KULIT IRITASI

Penanganannya cukup sederhana. Berikan pelembab pada radang kulit anda seperti jeli serta pelembab lainnya jika radang anda bersifat kering. Andai radang anda bersifat basah, berikan astringen seperti alumunium asetat atau witch hazel ataupun cukup ditutup dengan kain kassa yang basah. Kalau semua itu tidak mengurangi radang anda, penggunaan anabolic steroid topikal mungkin perlu dipikirkan.Jadi, sebelum anda melepaskan semua sabun anda, pikirkan hasil penelitian di atas, pasti ada hal-hal yang dalam luar kekuasaan sains. Tetapi, itu bisa dikendalikan pun dengan sains.

Mencuci / bersabun adalah dua perkerjaan yang sehari-hari selalu anda lakukan. Sejarah mandi juga sebenarnya unik. Dari zaman Romawi yang terkenal dikarenakan suka mandi dan malahan membawa kebiasaan mandi ke Gaul dan Britania, sehingga jaman Perang Salib dimana membawa kebiasaan mandi balik ke Eropa barat. Serta dalam perjalanannya ditemukanlah sabun sebagai pembersih yang digemari karena keharumannya. KRIM KHUSUS UNTUK KULIT IRITSI ALERGI SABUN CUCI SANGAT AMPUH

Namun, di dalam kehidupan sehari-hari ternyata nyata beberapa orang yang bukan tahan(kulitnya) terhadap baluran sabun. Kulitnya menjadi kemerahan, gatal, dan bersisik, dan kadang melepuh. Ini disebut dermatitis kontak iritan(DKI)/kontak alergi(DKA). Dimana membedakannya adalah, pada DKI munculnya rasa gatal serta keluhan pada kulit nampak dalam waktu beberapa quickly pull setelah paparan, sedangkan dalam DKA keluhan kulit pada umumnya muncul setelah beberapa hari. Pengalaman praktek dan klinis saya mengajarkan bahwa waktu pasien datang dengan situasi kulit seperti di atas lalu memaparkan keluhan seperti: ’Kemarin saya pake sabun The tidak apa-apa, tapi kok 2 minggu ini datang di kulit saya misalnya ini? ’ atau ‘Kemaren saya ke dokter kulit dibilang suruh mengganti sabun/deterjen, sudah saya lakukan, namun tetap saja seperti ini’, muncul suatu pertanyaan untuk saya, ”Masak ganti sabun terus? (padahal sudah ganti sabun bayi yang hipo-alergenik). ” Dalam buku tulisan klinis dan masa kepaniteraan(ko-ass) kami (calon dokter)diajarkan andai menemukan kasus curiga ke arah dermatitis kontak alergi/kontak iritan, cobalah hentikan paparan sabun/deterjen atau mengganti sabun/deterjen yang digunakan menjadi sabun/deterjen yang hipo-alergenik. KRIM KHUSUS UNTUK KULIT IRITSI ALERGI SABUN CUCI SANGAT AMPUH

Fakta tadinya menggelitik saya, apakah pasien harus ganti-ganti sabun tetap hingga ditemukan sabun dalam cocok? Iseng-iseng saya searching tentang masalah ini kemudian akhirnya saya menemukan sebuah penelitian ilmiah tentang keterkaitan antara radang kulit(rash) selanjutnya penggunaan sabun/deterjen. Berikut aku ambil dari Journal from the American Academy of Dermatology oleh Donald V. Belsito dari universitas Kansas suatu publikasi berjudul: ” Sensitive contact dermatitis to liquids. A multicenter study to evaluate prevalence”(februari, 2002). Kesimpulan dimana didapat adalah, ”deterjen kelihatannya merupakan penyebab DKA dalam jarang terjadi. ” Mereka menemukan bahwa kurang melalui 1% pasien yang deterjennya dicurigai menyebabkan DKA, berreaksi terhadap tes alergi oleh deterjen tersebut. Si penyusun juga menambahkan, prevalensi dimana nyata dari alergi terkait kemungkinan juga lebih minim karena pasien-pasien yang berreaksi terhadap tes alergi kemungkinan hanya mengalami iritasi dibandingkan dan bukan suatu alergi yang nyata.